Alexei Popyrin Sabet Gelar Terbesar Dalam Karier Di Montreal
Berita Tenis: Alexei Popyrin menyelesaikan salah satu perjalanan yang mustahil di turnamen Masters 1000, Canadian Open musim 2024.
Memasuki Canadian Open di Montreal musim ini sebagai petenis peringkat 62 dunia dan usai melakoni Olimpiade di Paris yang digelar di clay-court petenis berusia 25 tahun mengklaim tiga kemenangan atas petenis peringkat 10 besar dan mematahkan delapan kemenangan beruntun juara Washington Open musim 2024, Sebastian Koda dalam perjalanan menuju final. Ia juga menundukkan petenis unggulan ke-14, Ben Shelton di babak kedua.
“Ini berarti segalanya bagi saya, untuk semua kerja keras yang saya kerahkan selama bermusim-musim, semua pengorbanan yang saya lakukan,” seru juara Canadian Open musim 2024, Popyrin yang menjadi juara turnamen Masters 1000 pertama sejak Lleyton Hewitt memenangkan gelar di Indian Wells pada musim 2003.
“Tidak hanya bagi saya, tetapi bagi keluarga saya, kekasih saya, tim saya, dan semua orang di sekeliling saya. Mereka mengorbankan seluruh hidup meeka bagi saya dan bagi saya, memenangkan ini bagi mereka hanya terasa mengagumkan.”
Melakoni final di Montreal, petenis berkebangsaan Australia tampil dengan servis mematikan, menyerang servis kedua lawan, Andrey Rublev dengan agresif, dan forehand yang impresif demi memetik kemenangan meyakinkan 6-2,6-4.
Naik ke peringkat 23 dunia setelah memetik kemenangan lain atas Rublev di Monte Carlo Open awal musim ini, petenis berkebangsaan Australia mengamankan keempat peluang break point yang ia hadapi di set pertama final Canadian Open. Di set kedua, ia memperlihatkan ketenangan setelah ia kehilangan servis sehingga kedudukan menjadi 3-3, sebelum akhirnya memenangkan gelar terbesar dalam kariernya di turnamen Masters 1000.
Dengan mencatatkan 2-1 dalam head to head melawan petenis unggulan kelima, Rublev, petenis berkebangsaan Australia mempertahankan catatan sempurna di final turnamen ATP setelah ia juga memenangkan final di Singapura musim 2021 dan Umag musim 2023.
Petenis berkebangsaan Australia mengalahkan petenis peringkat 10 dunia, Grigor Dimitrov di babak ketiga. Ia lalu mengandaskan petenis peringkat 6 dunia, Hubert Hurkacz di perempatfinal sebelum melumpuhkan Sebastian Korda. Ia menjadi juara dengan peringkat tertinggi dalam sejarah turnamen tersebut setelah Mikael Pernfors yang menghuni peringkat 95 dunia ketika memenangkannya pada musim 1993.
Popyrin menjadi petenis pertama yang mencetak lima kemenangan atas petenis peringkat 20 besar sejak Novak Djokovic di ATP Finals musim 2022.
Artikel Tag: Tenis, canadian open, Alexei Popyrin, Andrey Rublev