Alejandro Tabilo Tunjuk Kesalahan Petenis Lain Saat Hadapi Novak Djokovic
Berita Tenis: Alejandro Tabilo merupakan salah satu dari dunia petenis yang berhasil menaklukkan Novak Djokovic dengan dua set langsung pada musim 2024.
Petenis berkebangsaan Chili tampil menggebrak pada musim 2024 setelah ia berhasil memenangkan dua gelar, yaitu di Auckland dan Mallorca.
Performa berusia 27 tahun sukses mengantarkannya menuju peringkat tertinggi dalam kariernya sampai saat ini, peringkat 19 dunia, sebelum turun ke peringkat 22 dunia pada akhir musim, di mana ia saat ini mengukuhkan diri sebagai petenis nomor 1 Chili.
Performa impresif tersebut membuat sang petenis terpilih sebagai salah satu anggota Tim Dunia di Laver Cup yang musim ini digelar di Berlin. Ia pun memenangkan satu pertandingan dan kalah di satu pertandingan, hal yang membuat kapten Tim Dunia, John McEnroe terkejut dengan performa sang petenis.
Namun, performa terbaik petenis berkebangsaan Chili muncul di Italian Open, Roma, di mana ia mengejutkan salah satu petenis paling sukses dalam sejarah.
“Itu pekan yang gila, sejujurnya saya tidak pernah melihat undian pertandingan, saya melalui pertandingan demi pertandingan, hanya fokus dengan satu pertandingan,” ungkap Tabilo.
“Kami mengenal perwakilan Novak, Charlie Gomez dengan sangat baik, kami saling menyapa pada hari sebelumnya, dan ia mengatakan saya harus memenangkan pertandingan kali ini sehingga kami bisa bertemu satu sama lain pada hari Minggu.”
“Saya berpikir tidak mungkin, jika saya menang, saya akan bertanding melawan Novak. Sejujurnya, saya sangat bersyuur ia mengatakan hal itu karena itu memberi saya banyak motivasi agar bisa berada di pertandingan selanjutnya, saya sangat ingin menang hanya untuk bertanding melawan Novak.”
Petenis berkebangsaan Chili pun memenangkan laga babak kedua melawan Yannick Hanfmann dan mewujudkan mimpinya untuk melawan petenis berkebangsaan Serbia, Djokovic.
“Saya bahkan tidak merasa benar-benar gugup sebelum pertandingan. saya lebih merasa cemas, saya hanya ingin bermain,” sambung Tabilo.
“Berjalan menuju pertandingan, saya hanya melihat stadion, hanya berusaha menyerapnya. Saya tidak percaya saya berada di posisi itu, bermain di lapangan utama melawan Novak, di Roma, di mana semua stadion begitu besar dan sangat ersejarah, itu perasaan yang menyenangkan.”
“Melihat pertandingan sebelumnya, karena saya sudah sering menyaksikan Novak bertanding, tentu saja, anda yakin anda bisa mengalahkannya. Saya hanya mencoba melakukannya, sebagian besar permainannya cocok untuk saya, karena saya bisa menembakkan backhand saya dengan baik melintasi lapangan yang bisa mengarah ke forehandnya.”
“Pelatih saya hanya mengatakan, yakinlah bahwa kau bisa melakukannya karena kebanyakan orang terlalu menghormatinya sehingga mereka memainkan beberapa permainan apik, lalu kemudian mereka pergi karena mereka senang dengan apa yang telah mereka lakukan.”
“Jangan terkejut jika kau menemukan diri anda unggul dengan 3-0 atau 4-0, karena kau bisa melakukannya.”
Ia pun mengikuti saran tersebut dan mengamankan kemenangan terbesar dalam kariernya sampai saat ini ketika ia menundukkan Djokovic dengan 6-2, 6-3.
“Saya hanya memikirkan tentang saran itu, tidak terbebani, mengayunkan raket, entah bagaimana saya unggul 4-0, saya hanya berusaha untuk tetap fokus, memainkan setiap poin seperti itu poin pertama, hanya terus mengayun, dan melihat apa yang terjadi,” tukas Tabilo.
Artikel Tag: Tenis, Alejandro Tabilo, Novak Djokovic