Aleix Espargaro Menderita karena Motor Aprilia Terlalu Panas

Berita MotoGP: Aleix Espargaro, Maverick Vinales, dan Miguel Oliveira menyuarakan kekhawatiran atas panas yang dipancarkan oleh Aprilia mereka selama balapan Sprint MotoGP San Marino akhir pekan lalu.

Masalah tersebut menjadi berita utama setahun yang lalu ketika suhu terik di RS-GP memaksa Vinales untuk pensiun dari Grand Prix Thailand bulan Oktober, sementara Espargaro yang kelelahan mencapai garis finis meskipun "tidak dapat bernapas".

Aprilia berjanji untuk mengatasi masalah panas tersebut pada tahun 2024. Namun, peningkatan aerodinamis pertengahan musim dari pabrik tersebut tampaknya tidak membantu, membuat para pebalapnya khawatir setelah berjuang dalam suhu udara 29 derajat selama balapan Sprint setengah jarak pada hari Sabtu.

"Hari ini kami sangat menderita karena panas," kata Aleix Espargaro pada hari Sabtu. "Maverick dan saya mencapai batas di bagian akhir balapan. Sungguh aneh karena tidak sepanas itu." "Fairing baru terlihat lebih buruk daripada yang lama dalam hal suhu. Saya sedikit khawatir untuk balapan berikutnya.”

Tinggal satu putaran Eropa lagi, yaitu Misano kedua, sebelum dimulainya balapan cepat tahun ini di Indonesia, Jepang, Australia, Thailand, dan Malaysia. Espargaro juga menekankan bahwa panas berdampak buruk pada semua ‘komponen’, manusia dan mekanik.

"Panasnya luar biasa. Dan jika panas itu mengenai saya, panas itu juga akan mengenai roda, rem, suhu oli, garpu, hingga semua perangkat keras sepeda. Itu adalah sesuatu yang perlu kami tingkatkan," katanya.

“Saya benar-benar khawatir dengan balapan panas [flyaway],” Vinales setuju. “Karena Austria sulit untuk finis dan di sini Sprint sulit untuk finis. Masalahnya adalah saat Anda berada di lintasan lurus, panasnya sampai ke leher Anda. Jadi setelah 5 atau 6 putaran, Anda mulai tidak bernapas.”

Artikel Tag: Aleix Espargaro, Aprilia Racing, motogp