Akui Ingin Jadi Petenis Nomor 1, Aryna Sabalenka Tak Terobsesi Dengan Itu
Berita Tenis: Aryna Sabalenka mungkin akan segera kembali menghuni peringkat 1 dunia dalam beberapa pekan mendatang dan kembali ke posisi tersebut adalah tujuan yang ia akan kejar secara aktif di masa mendatang tetapi hal tersebut tidak menjadi obsesinya.
Baru-baru ini, juara Australian Open musim 2024 mengakui bahwa menjadi petenis peringkat 1 dunia bukan prioritas utamanya meskipun semakin dekat dengan posisi tersebut dalam beberapa pekan terakhir. Peringkat adalah hasil sampingan dari menjadi petenis yang hebat dan konsisten, yang ia perlihatkan di sepanjang musim ini.
Itulah mengapa peringkat 1 dunia telah berada di depan matanya, jika ia tidak sehebat itu, ia tidak akan sedekat itu untuk mengamankannya. Saat ini, ia hanya terpaut 409 poin saja dengan petenis peringkat 1 dunia, Iga Swiatek di klasemen sementara WTA Race To Riyadh, jadi, pertarungan ketat di antara mereka untuk memperebutkan posisi puncak diperkirakan akan terjadi sampai akhir musim.
Sasaran petenis peringkat 2 dunia yang lebih mendesak di New York adalah mengamankan gelar US Open yang diraihnya setelah mengalahkan Jessica Pegula dengan dua set langsung dan itu merupakan kemenangan sangat istimewa baginya.
“Itulah mengapa saya mengatakan pada anda bahwa ini sangat istimewa, karena begitu banyak hal yang harus saya atasi di masa lalu dan terutama musim ini, tetapi tetap mampu bersaing di level tertinggi dan mendapatkan trofi yang indah ini,” ungkap Sabalenka.
“Ini bahkan terasa lebih manis karena anda berjuang demi sesuatu di atas maupun di luar lapangan serta menghadap begitu banyak tantangan dan pada akhirnya anda masih mendapatkan trofi ini.”
“Saya masih termotivasi, tentunya. Target lain pastinya adalah berusaha untuk kembali menjadi petenis peringkat 1 dunia. Tetapi saya tidak ingin membicarakan tentang target itu. Saya hanya berusaha untuk terus mengembangkan diri saya sendiri dan terus semakin membaik setiap harinya.”
“Tetapi kini, saya pastinya akan mendapatkan beberapa hari jeda, jadi, saya bisa menikmati kemenangan ini dan saya bisa bisa beristirahat sejenak serta melupakan tenis. Jadi, saya akan menjaga kesegaran ini sampai akhir musim. Enam pekan tidaklah lama.”
Musim ini telah menjadi langkah besar bagi Sabalenka karena ia berhasil memenangkan dua Grand Slam, sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya dalam kariernya. Jika cedera bahu tidak mengganggu persiapannya untuk Wimbledon, ia kemungkinan besar tetap akan menjadi pesaing utama di US Open.
Terlepas dari kemunduran tersebut, musim ini masih menjadi muism yang impresif, tetapi sebagai petenis yang bekerja keras, ia akan terus berjuang untuk meraih lebih banyak prestasi. Ia akan mengincar musim 2025 yang lebih meyakinkan karena gaya bermainnya efektif di semua permukaan. Ia juga merupakan ancaman bagi petenis mana pun seperti yang telah ia tunjukkan pada musim ini dengan mengalahkaan berbagai penantang.
Artikel Tag: Tenis, US Open, Aryna Sabalenka