Akhir Pahit Anthony Sinisuka Ginting di Olimpiade Paris 2024
Berita Badminton : Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah tersingkir lebih cepat dari kejuaraan akbar empat tahunan Olimpiade Paris 2024.
Anthony Ginting harus mengakui keunggulan Toma Junior Popov lewat pertarungan ketat rubber game dalam durasi 53 menit dengan skor 19-21, 21-17 dan 15-21, dalam pertandingan yang berlangsung di Adidas Arena Prancis pada Rabu ( 31/7 ) malam waktu setempat .
Kekalahan ini membuat Toma Junior Popov kini berhasil menyamakan kedudukan dalam rekor head to head melawan Anthony dengan kedudukan 1-1, di mana pertemuan terakhir kedua pemain terjadi di babak 16 besar turnamen French Open World Tour Super 750 tahun lalu lewat pertarungan ketat rubber game dengan skor 11-21, 21-17 dan 21-19 untuk kemenangan Merah Putih .
Kekalahan ini tentunya sangat menyesakkan bagi Anthony yang digadang-gadang akan mampu membawa pulang medali emas di Olimpiade Paris setelah tiga tahun lalu meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo.
"Kecewa dan kesal dengan hasil ini. Saya sudah berusaha tapi itu tidak cukup. Lawan memang lebih baik," kata Anthony melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Rabu (31/7) malam WIB.
"Sudah sama-sama belajar kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan hari ini sebenarnya tidak banyak perbedaan dari pertemuan sebelumnya, tapi Toma bisa lebih all out, lebih nekat, dan bisa terus menekan, terutama di gim ketiga," Anthony, menambahkan.
Kekalahan Anthony Ginting sekaligus memupus harapan tunggal putra Indonesia untuk meraih medali di olimpiade Paris setelah beberapa jam sebelumnya pemain peringkat 3 dunia, Jonatan Christie harus menyerah dari peraih medali emas Commonwealth Games 2022 asal India, Lakshya Sen dengan 18-21 dan 12-21 .
Artikel Tag: Anthony Sinisuka Ginting, Olimpiade Paris 2024, Toma Junior Popov, Jonatan Christie