AFC Putus Kerjasama Dengan Football Marketing Asia, Apa Masalahnya?

Berita Sepak Bola: Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengakhiri hubungan komersialnya dengan Football Marketing Asia, kurang dari tiga tahun dalam kontrak eksklusif delapan tahun dengan perusahaan yang berbasis di Hong Kong.

Kontrak tersebut, yang ditandatangani pada tahun 2018 dan akan berlangsung dari tahun 2021 hingga akhir tahun 2028, dilaporkan bernilai 2,4 miliar US dollar dan disetujui ketika FMA dikenal sebagai DDMC Fortis.

"Keputusan dibuat dengan mempertimbangkan tantangan dan peluang baru yang ditimbulkan oleh lingkungan komersial pascapandemi yang berkembang pesat," kata Konfederasi Sepak Bola Asia tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Berakhirnya kemitraan eksklusif dengan FMA memungkinkan AFC untuk menjajaki peluang dan kolaborasi yang lebih selaras dengan kondisi saat ini, sekaligus mengamankan masa depan keuangan untuk kesuksesan jangka panjang sepak bola Asia."

Football Marketing Asia memenangkan hak tersebut pada bulan Juni 2018 setelah melalui proses tender yang menampilkan beberapa agensi pemasaran olahraga terkemuka, termasuk Lagardere Sports and Entertainment.

Kesepakatan awal dinegosiasi ulang pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19, yang menyebabkan komplikasi yang signifikan menjelang dimulainya kontrak.

Keputusan Tiongkok mundur dari tuan rumah Piala Asia edisi 2023 merupakan kabar buruk lebih lanjut bagi FMA, yang didukung oleh perusahaan Tiongkok, DDMC Culture and Sports.

Konfederasi Sepak Bola Asia telah memindahkan turnamen yang diikuti 24 negara itu ke Qatar dan menunda putaran final hingga Januari.

"AFC kini sedang dalam proses menunjuk mitra eksklusif baru untuk masa jabatan 2023-2028 dengan rincian lebih lanjut akan diumumkan pada waktunya," tambah pengumuman tersebut.

Artikel Tag: AFC, Piala Asia, Football Marketing Asia