Kanal

Ade Resky Dwicahyo, Pemain Asal Indonesia Yang Kini Membela Azerbaijan

Penulis: Yusuf Efendi
17 Jun 2020, 16:00 WIB

Ade Resky Dwicahyo/[Foto:Badmintoneurope]

Berita Badminton : Di persimpangan Eropa Timur dan Eropa Tengah terletak negara Azerbaijan, negara yang biasanya tidak terkait dengan olahraga raket tercepat di dunia yakni bulu tangkis. Tetapi langkah-langkah terbaru telah menggerakkan perubahan untuk itu.

Azerbaijan mengambil pijakan utama dalam komunitas bulu tangkis Eropa ketika menjadi tuan rumah European Games pada tahun 2015, di mana bulu tangkis menjadi daya tarik olahraga yang signifikan. Ini akan memberikan olahraga eksposur yang bagus untuk populasi lokal.

Namun, dalam jangka pendek, untuk bersaing di sirkuit Eropa, Azerbaijan telah mengembangkan hubungan dekat dengan negara kuat bulu tangkis, Indonesia. Kedua negara Islam itu dapat menemukan peluang bagi pemain dari talenta di Indonesia untuk pindah ke Baku dan menasionalisasi sebagai warga negara Azerbaijan.

Ade Resky Dwicahyo, yang kini berusia 21 tahun, adalah salah satu pemain tersebut. Sekarang berada di peringkat 71 dunia tunggal putra dan menetap di kehidupan barunya, orang hanya bisa berharap melihat lebih banyak darinya di tingkat elit bulu tangkis Eropa. Berbicara tentang bagaimana dia mengatasi jeda saat ini dalam permainan, kata Dwicahyo.

"Saya mencoba mematuhi aturan karantina karena semua orang melakukannya saat ini. Jika tidak perlu, saya tidak meninggalkan rumah. Untuk menjaga bentuk kompetisi saya, saya melakukan latihan harian di rumah di bawah instruksi pelatih. Morteza Validarvi, pelatih kepala tim nasional kami tetap berhubungan dengan saya. Saya berharap bahwa umat manusia akan aman dari bencana global ini dan saya akan segera kembali ke lapangan," kata Dwicahyo.

Tahun lalu, Dwicahyo tampil di tidak kurang dari lima final, memenangkan Mesir dan Kamerun Internasional. Di Milan, untuk pemain internasional, ia mengalahkan unggulan nomor satu asal Perancis, Brice Leverdez, memperlihatkan sekilas level yang bisa ia mainkan.

"Itu adalah momen yang tak terlupakan ketika saya menang 2-1 melawan andalan Perancis, Brice Leverdez, runner-up Kejuaraan Eropa terakhir. Kemenangan seperti itu sangat menginspirasi saya untuk masa depan," jelasnya.

Membahas alasan di balik perjalanan bulutangkisnya membawanya ke Azerbaijan, ia menjelaskan.

"Seperti yang Anda tahu, saya berasal dari Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara bulu tangkis terkuat di dunia. Saat menerima proposal dari Azerbaijan, saya akan mendapatkan peluang lebih tinggi untuk diwakili dalam kejuaraan dunia dan kejuaraan Olimpiade. Saya telah berhasil mewakili Federasi Bulu Tangkis Azerbaijan dalam kompetisi internasional selama tiga tahun. Pada periode ini, saya menyaksikan berapa banyak yang telah dilakukan Federasi untuk pengembangan bulu tangkis. Berada di sini di Azerbaijan, saya bagian dari program pengembangan ini. Aktivitas Federasi yang sistematis dan positif adalah salah satu elemen kunci kesuksesan saya," ungkap Dwicahyo.

Sangat menyenangkan melihat lebih banyak negara terwakili dalam bulu tangkis, terutama dengan pertunjukan peraih gelar yang akan selamanya dipalsukan dalam sejarah. Menanyai Dwicahyo tentang aspirasi besarnya selama beberapa tahun mendatang, dia menjawab.

"Saya ingin mencoba menghasilkan penampilan terbaik saya dengan semua keterampilan yang saya miliki. Saya ingin bermain sebaik mungkin dan membuat penggemar saya senang. Bermain melawan orang-orang seperti Kento Momota, Chen Long dan pemain top dunia lainnya akan menjadi momen yang luar biasa dalam karier saya," katanya.

"Tujuan utama saya untuk masa depan terdekat adalah bermain dengan sukses di kejuaraan Eropa yang akan diadakan di Kyiv, yang ditunda karena coronavirus dan Olimpiade Tokyo pada 2021," Dwicahyo menambahkan.

Artikel Tag: Ade Resky Dwicahyo, Azerbaijan, Badminton Eropa, Indonesia

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru