Aceh United vs Semen Padang FC, Harus Bermain Lebih Sabar
Berita Liga 2 Indonesia: Menghadapi Aceh United pada pekan ke-19 Liga 2 Indonesia di Stadion Cot Gapu, Bireuen, Jumat (28/9) sore nanti, Pelatih Semen Padang FC, Syafrianto Rusli meminta pemainnya untuk bermain lebih sabar dan efektif memaksimalkan peluang yang didapat.
Menurut mantan pelatih PSPS Pekanbaru itu, pada pertandingan terakhir saat timnya dipaksa menyerah dengan skor 0-2 oleh tuan rumah Persiraja Banda Aceh timnya sudah bermain cukup baik. Di babak pertama bahkan timnya mampu menciptakan tiga peluang dan di babak kedua ada dua peluang yang sayangnya gagal dimaksimalkan Irsyad Maulana dan kawan-kawan untuk bisa membobol gawang lawan.
“Pada babak pertama dan kedua kami punya peluang, kita main counter attack dan compact defense itu jalan. Sayangnya tidak ada yang berbuah gol, kemudian ada penalti untuk lawan dan hal itu merubah semuanya,” kata Syafrianto Rusli.
Menurutnya, jatuhnya mental pemain setelah hadiah penalti yang didapat tuan rumah itu yang kemudian harus dirubah. Mereka tidak boladown meski merasa diperlakukan tidak adil oleh sang pengadil. “Setelah kebobolan pemain kurang bergairah. Itu yang nanti harus dirobah,” tegasnya.
Meski mengakui timnya merasa diperlakukan tidak fair oleh wasit, Syafrianto berharap pemainnya bisa mengambil hikmah dari pertandingan terakhir, sehingga bisa lebih baik lagi saat dijamu Aceh United nanti.
“Kita sudah melihat kedua Aceh ini, kita di sini ambil manfaatnya saja. Mudah-mudahan dengan tekanan di sini akan membuat mental pemain semakin kokoh dan tingkat kesabaran lebih tinggi,” urainya.
Bicara strategi yang nanti akan digunakannya, Syafrianto menyebut, timnya akan bermain dengan mengandalkan penguasaan bola yang lebih matang, sehingga mampu menciptakan peluang untuk bisa mencetak gol.
“Kita harus bisa memegang lama selama mungkin dan shooting yang mengarah ke gawang, serta menghindari pelanggaran di dalam kotak penalti,” lanjutnya.
Artikel Tag: Liga 2, Semen Padang, syafrianto rusli, aceh united, Persiraja Banda Aceh