Abdoulaye Doucoure Bicara Soal Masa Depannya di Everton

Gelandang Everton, Abdoulaye Doucoure. (Foto: Ed Sykes/Sportsphoto/Allstar via Getty Images)
Berita Liga Inggris: Abdoulaye Doucoure berbicara secara terbuka mengenai masa depannya di Everton serta tekadnya untuk menikmati waktu yang tersisa di klub jika musim ini menjadi yang terakhir baginya.
Gelandang berusia 32 tahun itu merupakan salah satu dari 13 pemain Everton yang kontraknya akan habis musim panas ini. The Toffees tidak mengaktifkan klausul perpanjangan satu tahun dalam kontraknya, yang berarti Abdoulaye Doucoure kini bebas mendengarkan tawaran dari klub lain.
Meskipun masih ada kemungkinan untuk bertahan dengan David Moyes melalui kesepakatan baru, Doucoure mengakui bahwa situasinya saat ini tidak pasti. "Ini adalah situasi yang sulit, jujur saja. Saya tidak pernah berbohong tentang masa depan saya. Saya telah mengalami waktu yang luar biasa di sini, tetapi saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya," ujar Doucoure kepada The Times.
"Sekarang saya berstatus bebas transfer, jadi saya memiliki beberapa pilihan. Saya akan selalu menghargai waktu saya di sini dan sangat bangga dengan apa yang telah saya lakukan untuk Everton. Bahkan jika saya pergi, di dalam hati saya akan selalu menjadi seorang Blue."
Ia juga menambahkan bahwa belum ada pembicaraan terkait kontrak barunya, tetapi ia ingin menikmati setiap momen yang tersisa bersama Everton. "Mungkin ini musim terakhir saya di sini, jadi saya ingin menikmatinya sebanyak mungkin dan memberikan yang terbaik."
Doucoure menghadiri acara Show Racism The Red Card di Goodison Park untuk berbicara langsung dengan sekitar 100 anak sekolah mengenai pentingnya melawan diskriminasi. Ia memilih untuk hadir secara pribadi setelah mengalami pelecehan rasial menyusul Derbi Merseyside bulan lalu.
Dalam sesi tanya jawab yang dimulai dengan santai, seorang anak bertanya dengan nada bercanda: "Kenapa Anda melakukan itu kepada fans Liverpool?"
Pertanyaan itu merujuk pada insiden di mana Doucoure menerima kartu kuning kedua setelah merayakan gol James Tarkowski di depan pendukung Liverpool. Aksi tersebut memicu keributan yang berujung pada kartu merah untuk Curtis Jones dari Liverpool.
Doucoure mengakui bahwa emosinya saat itu terlalu tinggi. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah gelombang serangan rasis yang ia terima setelah pertandingan. "Saya menerima ribuan pesan setiap hari. Sebelumnya saya pernah menerima komentar rasis secara online, tetapi setelah pertandingan itu, jumlahnya sangat banyak. Itu benar-benar mengejutkan bagi saya."
Pesan-pesan yang diterimanya berisi gambar monyet dan hinaan rasial yang bertujuan untuk menyakitinya. "Pelecehan online terlalu mudah terjadi. Orang-orang bisa menulis apa pun yang mereka mau. Mereka menggunakan diskriminasi untuk menyakiti Anda. Saya bahkan diminta untuk melaporkan beberapa pesan itu, tetapi saya bilang, ‘Saya menerima terlalu banyak pesan.’"
Artikel Tag: abdoulaye doucoure, Everton